BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keadaan dunia usaha di
Indonesia belakangan ini sudah mulai menampakkan perkembangan yang cukup
berarti. Perkembangan ini tidak lepas dari rencana jangka panjang Indonesia
untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Dengan adanya
globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan dalam usaha bukan hanya milikpara
pengusaha dalam negeri melainkan juga turut diramaikan dalam pengusaha yang
berasal dari luar negeri. Untuk itu para pengusaha harus mempersiapkan
perusahaannya secara menyeluruh agar mampu bersaing dengan pengusaha yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Banyak
faktor yang mempengaruhi kesiapan suatu perusahaan dalam mengahadapi persaingan
dengan perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Salah satu faktor yang menentukan adalah
lokasi usaha. Lokasi usaha sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, akan
tetapi lokasi usaha sangat menentukan kinerja dan keuntungan yang diraih oleh
perusahaan.
Pemilihan
lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkembangan pembangunan suatu daerah
yang sering kali menimbulkan dampak baik positif maupun negatif yang dapat
mempengaruhi kinerja dan perkembangan usaha. Dalam makalah ini akan dijelskan
pembuatan model penentuan lokasi usaha dengan metode faktor-faktor penetu
kemajuan usaha.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian lokasi bisnis ?
2.
Apa saja jenis-jenis lokasi bisnis ?
3.
Apa saja metode yang digunakan dalam penentuan lokasi
bisnis ?
4.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
lokasi bisnis ?
5. Bagaimana cara
menentukan letak perusahaan ?
6. Apa saja
contoh-contoh penentuan letak perusahaan ?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Supaya mengetahui pengertian lokasi bisnis
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis lokasi bisnis
3.
Supaya mengetahui metode yang digunakan dalam penentuan
lokasi bisnis
4.
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
penentuan lokasi bisnis
5. Supaya
mengetahui bagaimana cara menentukan letak perusahaan
6. Untuk mengetahui
apa saja contoh-contoh penentuan letak perusahaan
7.
BAB II
PEMBAHASAN
A . PENGERTIAN /
DEFINISI LOKASI PERUSAHAAN
Letak perusahaan sering
pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan
melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan
dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Dengan
semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini
bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan
dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping
waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat
perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan
diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan
lengkap.
Lokasi Perusahaan adalah
suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Kedudukan
perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan
adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi
perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.
Perusahaan
bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk menghasilkan profit. Dalam hal ini,
profit adalah perbedaan revenue dan cost. Revenue adalah perkalian antara
output dengan harganya, dan cost adalah perkalian antara input dengan harganya.
Semakin besar perbedaan tersebut, bisnis semakin menguntungkan. Kondisi
keuntungan yang ideal adalah jika revenue makin meningkat (sampai maksimal) dan
saat yang sama cost makin menurun (semakin minimal).
Sehubungan
dengan peranan input dan output tersebut pada basis harga masing-masing maka
bisnis (yang akan dibangun pada lokasi tertentu) akan berhadapan dengan dua
situasi sekaligus, yaitu: pasar output dan pasar input. Pada sisi pasar output,
bisnis (firm) bertindak sebagai produsen (supplier) dan pembeli sebagai
customer. Sementara pada sisi pasar input, bisnis (firm) bertindak sebagai
customer dari supplier dari semua inputnya. Supplier dan customer dapat
direpresentasikan sebagai fungsi supply dan fungsi demand di dalam pasar (market).
Oleh
karena itu, di dalam memilih lokasi bisnis (firm) ada beberapa hal yang
perlu dipikirkan secara cermat, yaitu:
- Apakah ada pasarnya. Dengan kata lain, apakah ada customernya (demand-output) dan juga apakah ada suppliernya (supply-input). Jika ada pasarnya (output dan input), maka langkah berikutnya baru bisa dipikirkan.
- Seberapa besar revenuenya dan seberapa besar costnya. Besar kecilnya revenue sangat tergantung dari berapa banyak output (produk) yang terjual dan berapa harga jualnya. Revenue ini dipengaruhi oleh customer. Sedangkan besar kecilnya cost sangat tergantung seberapa banyak input (faktor pengadaan atau faktor produksi) dan berapa harga faktornya tersebut. Cost ini dipengaruhi oleh supplier. Input ini terdiri dari input tetap dan input variabel atau dalam arti cost dinyatakan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
Bisnis apa yang sedang dicarikan
lokasinya. Ada beberapa karakteristik bisnis yang dapat dipilih: production,
collection, manufakture, distributor, dan ritel. Masing-masing karakteristik
bisnis tersebut memiliki customer dan supplier yang mungkin berbeda dan mungkin
sama. Karena itu, menentukan (target) customer dan supplier sangatlah penting
dalam memilih lokasi bisnis (firm) tersebut. Dengan demikian, setiap karakteristik
bisnis memiliki spesifikasi lokasinya.
Langkah berikutnya adalah
mengidentifikasi siapa yang menjadi customer dan siapa yang menjadi supplier,
dimana mereka berada dan seberapa besar potensinya.
- Production. Suatu bisnis yang berlandaskan pada sistem produksi (pertambangan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan dan sebagainya). Supplier utama bisnis ini sangat tergantung dari source yang terkait dengan sifat-sifat alam seperti geologi dan kandungannya , tanah, vegetasi, kesuburan, curah hujan, iklim, populasi ikan dan ternak dan sebagainya). Customernya bisa salah satu atau semua rantai dalam supply chain, seperti collection, manufacture, distributor, retail atau langsung ke consumer.
- Collection. Suatu bisnis yang melakukan pengumpulan dalam skala-skala yang kecil kemudian dikumpulkan (pool) dan selanjutnya di perdagangkan baik dalam skala kecil atau partai besar (ekspor). Supplier dalam bisnis ini adalah production sedangkan customernya meliputi manufacture], distributor, retail atau langsung ke consumer.
- Manufacture. Suatu bisnis yang melakukan pengolahan atau perakitan. Suppliernya adalah production dan collection. Sedangkan customernya adalah distributor, retail atau langsung ke consumer.
- Distributor. Suatu bisnis yang melakukan distribusi. Suppliernya adalah production, collection dan manufaktur. Customernya adalah retail dan bisa juga consumer.
- Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production, collection, manufaktur atau distributor. Customernya adalah consumer.
Dengan memahami siapa yang menjadi
customer dan supplier maka di satu pihak kita bisa mengetahui potensi inputnya
(ketersediaan dan kontinuitasnya) dan di pihak lain kita bisa mengetahui
potensi outputnya (penyerapan dan kontinitasnya). Ketersediaan
input terkait dengan biaya bahan bakunya, biaya transportasi) sedangkan
penyerapan output terkait dengan daya belinya dan pilihannya terhadap produk
sejenis dari bisnis yang lain (pesaing).
Oleh
karenanya dalam memahami langkah-langkah pendahuluan dalam menentukan lokasi
bisnis di atas, maka akan mudah bagi kita untuk menerapkan berbagai metode dan
teknik penentuan lokasi atau strategi-strategi dalam memilih lokasi bisnis yang
sesuai dengan tujuan bisnis
B . JENIS-JENIS LOKASI PERUSAHAAN
1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan
pemerintah
Lokasi ini sudah
ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang
telah ditentukan. Para pemilik modal mendirikan perusahaan mengambil lokasi
yang sudah ditetapkan pemerintah karena dalam kawasan yang ditetapkan tersebut
mungkin sudah dibangun sarana listrik, komunikasi, dan tempat pembuangan limbah
sehingga tidak membahayakan lingkungan. Contohnya adalah seperti kawasan
industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
2. Lokasi perusahaan yang mengikuti
sejarah
Lokasi perusahaan yang
dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh
pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon
yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang
telah terkenal sebagai kota pelajar.
3. Lokasi perusahaan yang mengikuti
kondisi alam
Lokasi perusahaan yang
tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh : Tambang
emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim,
dan lain sebagainya
4. Lokasi perusahaan yang mengikuti
faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini
pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian
tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan
lain-lain.
C . METODE PENENTUAN LOKASI BISNIS
Metode analisis lokasi tidak ada yang dapat dengan
tepat menentukan lokasi suatu usaha jasa. Meskipun pemilik usaha telah berusaha
menentukan lokasi usahanya dengan menggunakan metode seoptimal mungkin, namun
permasalahan yang tidak terduga dapat datang secara tiba-tiba pada lokasi usaha
yang telah dipilih misalnya peraturan tempat usaha, ketersediaan air,
pembuangan limbah, suply tenaga kerja, biaya transportasi, peraturan pajak,
penerimaan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi
jalannya kegiatan bisnis. Oleh karena itu, pemilihan lokasi usaha jasa sebaiknya
memilih lokasi yang memiliki resiko lokasi yang paling kecil. Salah satu cara
memilih lokasi usaha yang baik adalah dengan mengikuti proses pemilihan
sistematis (Monks, 1987):
1.
Mendefinisikan objek lokasi usaha.
2.
Mengidentifikasi kriteria pemilihan yang relevant.
3.
Menggunakan model lokasional (model biaya ekonomi, analisis BEP,
linear
programming, analisis qualitative faktor analysis.)
4.
Mengumpulkan data lokasi yang akan dijadikan tempat usaha dan
alternatif
lokasi lain.
5.
Memilih lokasi yang memiliki pemenuhan kriteria paling banyak.
Analisis lokasi jasa dapat dibedakan dalam dua
kategori: layanan meneta (fixed service) dan layanan kirim (delivery service).
Layanan menetap dikonsumsi di fasilitas tempat jasa (layanan) ini disiapkan.
Sebaliknya, layanan kirim diberikan di tempat layanan itu dibutuhkan.
Seorang pemilik usaha berusaha untuk menentukan tempat
yang tepat harus mempertimbangkan faktor-faktor tempat berikut dalam mengambil
keputusan: (1) area pasar, (2) cakupan pasar, dan (3) tata letak dan desain
tempat usaha. Lokasi usaha sangatlah penting karena membantu dalam menentukan
bauran konsumen dan persaingan. Sekali lokasi usaha dipilih maka akan sulit
untuk memindahkannya. Pasar adalah wilayah geografis di mana pembeli dan
penjual bertemu untuk menukar uang untuk produk dan jasa. Pasar yang tepat
untuk usaha jasa adalah daerah yang mengandung cukup banyak orang untuk
memenuhi kebutuhan konsumen pada keuntungan. Layout dan desain tempat adalah
dua elemen penting yang harus dipertimbangkan usaha jasa dalam menciptakan
suasana belanja yang tepat untuk target pasarnya.
Jasa tidak dipasarkan melalui saluran distribusi
tradisional seperti halnya barang fisik misalnya dari pabrik ke pedagang
grosir, kemudian ke pengecer untuk selanjutnya disampaikan kepada konsumen
akhir. Akan tetapi dalam pemasaran jasa terdapat dua kemungkinan, yaitu
pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa (mahasiswa mendatangi
tempat fotocopy). Kemungkinan kedua adalah penyedia jasa yang mendatangi
pelanggan (layanan perawatan wajah door to door). Fleksibilitas suatu lokasi
merupakan ukuran sejauh mana suatu usaha jasa dapat bereaksi terhadap situasi
ekonomi yang berubah. Karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan
komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif,
maka suatu penyedia jasa haruslah benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi
lokasi yang responsif terhadap perubahanperubahan ekonomi, demografis, budaya,
dan persaingan di masa mendatang.
Competitive
positioning adalah metode-metode yang digunakan agar suatu usaha dapat
mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan para pesaing. Misalnya jika suatu
usaha berhasil memperoleh dan mempertahankan lokasi yang strategis (lokasi sentral
dan utama), maka hal tersebut dapat menjadi hambatan bagi para pesaing untuk
ikut masuk ke pasar.
Berikut adalah metode-metode yang umum digunakan
dalam menentukan lokasi bisnis :
1. Metode factor rating
Metode ini
memberikan suatu landasan penentuan lokasi dengan cara membubuhkan bobot
terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Selain
faktor-faktor kuantitatif seperti kapasitas, biaya, dan jarak dapat juga
dinalisis faktor-faktor kualitatif seperti sikap masyarakat. Faktor kualitatif
dikuantitatifkan untuk memudahan penilaian. Akan tetapi bias nilai sering
terjadi dari masuknya subyektifitas. Keobyektifan mendasari pentingnya
penilaian dilakukan oleh lebih dari satu orang dan hasilnya di rata-ratakan.
Metode nilai ideal. Hampir sama dengan factor rating yang dibedakan hanya bobot
menunjukan nilai ideal untuk setiap faktor. Sehingga, nilai maksimum setiap
faktor tidak lain sama dengan nilai idealnya.
2. Metode ekonomi
Metode ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama untuk
memperoleh penilaian yang lengkap.
Pendekatan
kuantitatif dilakukan dengan cara membandingkan biaya total masing-masing
alternatif lokasi.
Sedangkan
pendekatan kualitatif untuk membandingkan faktor-faktor ain yang tidak dapat
diukur dengan rupiah seperti tersedinya tenaga kerja, dan aktifitas serikat
buruh.
3. Metode volume biaya
Metode
penentuan lokasi usaha yang menekankan pada faktor biaya. Total biaya produksi
diperbandingkan antar alternatif yang ada dimana lokasi berbiaya rendah dipilih. Analisis dalam prakteknya
dapat dilakukan baik secara numerikal maupun secara grafis.
4. Metode pusat gravity
Metode ini digunakan untuk memilih sebuah
lokasi usaha yang mampu meminimalkan jarak atau biaya menuju
fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Mulanya di buat suatu peta berskala dari
tempat-tempat yang akan di tuju dengan memilih titik sembarang sebagai pusat
koordinat. Jarak antar tempat berasumsi garis lurus, dan biaya distribusi per
unit produk per kilometer adalah sama. Metode transportasi. Pada prinsipnya
metode ini mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan mempertimbangkan
pemenuhan demand dan supply pada biaya transportasi yang terendah.
D .
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN
Kesuksesan
suatu usaha jasa sangat dipengaruhi oleh lokasinya. Usaha jasa merupakan usaha
yang berfokus pada pendapatan, oleh karenanya lokasi usaha jasa sebisa mungkin
mendekat kepada konsumennya. Dalam memilih lokasi usahanya, pemilik usaha harus
mempertimbangkan faktor-faktor pemilihan lokasi. Karena lokasi usaha akan
berdampak pada kesuksesan usaha itu sendiri. Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi usaha, diantara faktor-faktor tersebut adalah
kedekatan dengan infrastruktur, lingkungan bisnis, dan biaya lokasi.
Infrastruktur
yang lengkap dan memadai dapat menunjang keberlangsungan kegiatan bisnis.
Ketersediaan listrik dan air merupakan hal pokok dalam menjalankan kegiatan
suatu usaha, sebagai contoh apabila listrik di area Pleburan padam, maka otomatis
kegiatan bisnis usaha fotocopy akan terhenti.
Lingkungan
bisnis yang kondusif bagi jalannya kegiatan usaha perlu dipertimbangkan oleh
pemilik usaha dalam memilih lokasi usahanya. Lingkungan bisnis yang kondusif
dapat memperlancar kegiatan bisnis. Usaha jasa yang berfokus pada pendapatan
sebisa mungkin memilih lokasi usaha yang dekat dengan konsumen.
Dengan
mendekat pada konsumennya, usaha jasa dapat memiliki competitive positioning
dan memberikan pelayanan yang cepat kepada konsumennya. Biaya yang harus
dikeluarkan untuk memperoleh lokasi usaha yang strategis juga harus menjadi
pertimbangan pemilik dalam memilih lokasi usahanya, karena akan berpengaruh
terhadap investasi awal usaha. Apabila investasi awal usaha terlalu besar dan
tidak diperhitungkan secara cermat maka dapat menghambat pencapaian sukses
usaha.
Teori Lokasi dan analisa
spasial dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor utama yang menentukan
pemilihan lokasi kegiatan ekonomi, baik pertanian, industri dan jasa. Disamping
itu, pada umumnya faktor yang dijadikan dasar perumusan teori adalah yang dapat
diukur agar menjadi lebih kongkrit dan operasional. Namun demikian, tidak dapat
disangkal bahwa dalam kenyataannya pemilihan lokasi tersebut tidak hanya
ditentukan oleh faktor ekonomi saja, tetapi juga oleh faktor sosial, budaya
maupun kebijakan pemerintah. Secara garis besarnya terdapat 6 (enam) faktor
ekonomi utama yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi yang
masing-masing diuraikan berikut ini.
a. Ongkos Angkut
Ongkos angkut merupakan
faktor atau variabel utama yang sangat penting dalam pemilihan lokasi dari suatu
kegiatan ekonomi. Alasannya adalah karena ongkos angkut tersebut merupakan
bagian yang cukup penting dalam kalkulasi biaya produksi. Hal ini terutama
sangat dirasakan pada kegiatan
industri pertanian maupun
pertambangan yang umumnya, baik bahan baku dan hasil produksinya kebanyakan
merupakan barang yang cukup berat sehingga pengangkutannya memerlukan biaya
yang cukup besar. Walaupun dewasa ini penggunaan komputer dalam kegiatan
perdagangan (e-commerce) sudah mulai berkembang dengan pesat, namun demikian
hal tersebut hanya dilakukan dalam kegiatan administrasinya. Termasuk ke dalam
ongkos angkut ini adalah biaya untuk membawa bahan baku ke pabrik dan hasil
produksi ke pasar serta biaya muat bongkar. Besar kecilnya angkos angkut
tersebut akan mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi karena pengusaha
akan cenderung memilih lokasi yang dapat memberikan ongkos angkut minimum guna
meningkatkan keuntungan secara maksimum.
Untuk kemudahan perumusan
Teori Lokasi, kebanyakan ongkos angkut ini diasumsikan konstan untuk setiap ton
kilometernya. Namun demikian, dalam realitanya hal ini tidak selalu benar
karena seringkali dalam angkutan dengan jarak Iebih jauh akan menghasilkan
ongkos angkut untuk setiap ton kilometernya yang Iebih rendah. Dengan kata
lain, dalam kenyataannya sering terdapat penghematan angkut rata bila jarak
yang ditempuh lebih jauh (Economies of Long-Haul). Disamping itu, angkos angkut
tersebut juga berbeda menurut jenis angkutan yang digunakan. Biasanya untuk
jarak dekat angkutan truk menjadi lebih efisien. Sedangkan untuk angkutan yang
lebih jauh, kereta api akan lebih murah. Bila angkutan laut dimungkinkan, maka
penggunaan angkutan kapal akan lebih efisien karena ongkos angkutnya untuk
setiap ton/kilometer lebih rendah.
b. Perbedaan Upah Antar Wilayah
Sudah menjadi kenyataan
umum bahwa upah buruh antar wilayah tidaklah sama. Perbedaan ini dapat terjadi
karena variasi dalam biaya hidup, tingkat inflasi daerah dan komposisi kegiatan
ekonomi wilayah. Bagi negara sedang berkembang, dimana fasilitas angkuttasi
masih belum tersedia keseluruh pelosok daerah dan mobilitas barang dan faktor
produksi antar wilayah belum begitu lancar, maka perbedaan upah antar wilayah
akan menjadi lebih besar. Upah yang dimaksudkan dalam hal ini bukanlah upah
nominal, tetapi upah riil setelah diperhitungan produktivitas tenaga kerja.
Perbedaan upah ini
mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi karena tujuan utama investor dan
pengusaha adalah untuk mencari keuntungan secara maksimal. Bila upah di satu
wilayah lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain, maka pengusaha akan
cenderung memilih lokasi di wilayah tersebut karena akan dapat menekan biaya
produksi sehingga keuntungan menjadi lebih besar. Sebaliknya, pengusaha akan
cenderung tidakmemilih lokasi pada suatu wilayah bila upah buruhnya relatif
Iebih tinggi.
c. Keuntungan Aglomerasi
Faktor ke tiga yang
mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi adalah besar kecilnya Keuntungan
Aglomerasi (Agglomeration Economies) yang dapat diperoleh pada lokasi tertentu.
Keuntungan Aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi yang saling terkait satu
sama lainnya terkonsentrasi pada suatu tempat tertentu. Keterkaitan ini dapat
berbentuk kaitan dengan bahan baku (Backward Linckages) dan kaitan dengan pasar
(Forward Linckages). Bila keuntungan tersebut cukup besar, maka pengusaha akan
cenderung memilih lokasi kegiatan ekonomi terkonsentrasi dengan kegiatan
lainnya yang saling terkait. Pemilihan lokasi akan cenderung tersebar bila
keuntungan aglomerasi tersebut nilainya relatif kecil.
Keuntungan aglomerasi
tersebut dapat muncul dalam 3 bentuk. Pertama, adalah Keuntungan Skala Besar
(Scale Economies) yang terjadi karena baik bahan baku maupun pasar sebagian
telah tersedia pada perusahaan terkait yang ada pada lokasi tersebut. Biasanya keuntungan
diukur dalam bentuk penurunan biaya produksi rata-rata bila berlokasi pada
suatu konsentrasi industri. Kedua, adalah Keuntungan Lokalisasi (Localisation
Economies) yang diperoleh dalam bentuk penurunan (penghematan) ongkos angkut
baik untuk bahan baku maupun hasil produksi bila memilih lokasi pada
konsentrasi tertentu. Ketiga, adalah keuntungan karena penggunaan fasilitas
secara bersama (Urbanization Economies) seperti listrik, gudang, armada
angkutan, air dan lainnya. Biasanya keuntungan ini diukur dalam bentuk
penurunan biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan fasilitas tersebut secara
bersama.
d. Konsentrasi Permintaan
Faktor keempat yang ikut
menentukan pemilihan lokasi kegiatan ekonomi adalah konsentrasi permintaan
antar wilayah (Spatial Demand). Dalam hal ini pemilihan lokasi akan cenderung
menuju tempat dimana terdapat konsentrasi permintaan yang cukup besar. Bila
suatu perusahaan berlokasi pada wilayah dimana terdapat konsentrasi permintaan
yang cukup besar, maka jumlah penjualan diharapkan akan dapat meningkat.
Disamping itu, biaya pemasaran yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi lebih
kecil karena pasar telah ada pada lokasi dimana perusahaan berada. Keadaan ini
selanjutnya akan dapat pula meningkatkan volume penjualan yang selanjutnya akan
dapat pula memperbesar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan
bersangkutan.
Konsentrasi permintaan
antar wilayah merupakan hal yang wajar terjadi. Untuk barang konsumsi, keadaan
ini terutama terjadi karena konsentrasi penduduk pada wilayah-wilayah tertentu
misalnya di daerah perkotaan, daerah pertambangan, pertanian, didekat pelabuhan
dan lainnya. Sedangkan untuk barang-barang setengah jadi (intermediate inputs),
konsentrasi permintaan antar wilayah ini terjadi karena adanya konsentrasi industri
yang menggunakan barang setengah jadi tersebut. Pada negara sedang berkembang,
dimana fasilitas angkuttasi belum menyebar secara luas ke seluruh pelosok
daerah, maka konsentrasi permintaan antar wilayah ini akan cenderung lebih
tinggi.
e. Kompetisi Antar Wilayah
Faktor kelima yang dapat
mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi adalah tingkat persaingan antar
wilayah (Spatial Competition) yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan
hasil produksinya. Persaingan antar wilayah dimaksudkan disini adalah
persaingan sesama perusahaan dalam wilayah tertentu atau antar wilayah. Bila
persaingan ini sangat tajam, seperti pada Pasar Persaingan Sempurna (Perfect
Competition), maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung terkonsentrasi
dengan perusahaan lain yang menjual produk yang sama. Hal ini dilakukan agar
masing-masing perusahaan akan mendapatkan posisi yang sama dalam menghadapi
persaingan sehingga tidak ada yang dirugikan karena pemilihan lokasi perusahaan
yang kurang tepat. Sebaliknya, bilamana persaingan tidak tajam atau tidak ada
sama sekali seperti halnya pada Pasar Monopoli, maka pemilihan lokasi
perusahaan akan cenderung bebas, karena pembeli akan tetap datang dimana saja
perusahaan berlokasi.
Pengertian persaingan
antar wilayah sedikit berbeda dengan pengertian persaingan yang biasa dalam
ilmu ekonomi. Persaingan dalam pengertian Ilmu Ekonomi dapat diukur dengan
perbandingan harga jual produk yang sama antar perusahaan yang bersaing. Suatu
perusahaan dapat dikatakan mempunyai daya saing tinggi bila harganya lebih
rendah dari harga produk saingan dan sebaliknya. Tetapi tidak dijelaskan lebih
lanjut harga dimana, apakah harga pabrik atau harga di tempat pembeli. Dalam
pengertian persaingan antar wilayah, harga yang dimaksud adalah harga ditempat
pembeli yang merupakan harga pabrik ditambah dengan angkos angkut ke tempat
pembeli. Dengan demikian, dalam pengertian harga persaingan antar wilayah telah
termasuk unsur lokasi perusahaan, dimana daya saing perusahaan akan menjadi
lebih kuat bila berlokasi dekat dengan konsumennya.
f. Harga dan Sewa Tanah
Faktor keenam yang
mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi adalah tinggi rendahnya harga
atau sewa tanah. Dalam rangka memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan
cenderung memilih lokasi dimana harga atau sewa tanah lebih rendah. Hal ini
terutama akan terjadi pada perusahaan atau kegiatan pertanian yang memerlukan
tanah relatif banyak dibandingkan dengan perusahaan industri atau perdagangan.
Pemilihan lokasi dalam hal ini menjadi penting karena harga tanah biasanya
bervariasi antar tempat. Harga tanah akan tinggi bila terdapat fasilitas
angkuttasi yang memadai untuk angkutan orang atau barang.
Disamping itu, khusus
untuk daerah perkotaan, harga tanah bervariasi menurut jarak ke pusat kota.
Bila sebidang tanah berlokasi dekat dengan pusat kota, maka harga per meter
perseginya akan sangat mahal. Sebaliknya harga tanah tersebut akan jauh lebih
murah bila tanah tersebut terletak jauh di pinggir kota. Karena itu, faktor
harga tanah ini juga merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi dan
penggunaan tanah (land-use) untuk kegiatan ekonomi dan perumahan di daerah
perkotaan .
E. CARA UNTUK MENENTUKAN LOKASI PERUSAHAAN
Secara umum terdapat 2
macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1 . Cara kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian
secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang
peranan pada setiap pilihan lokasi.
2 . Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis
kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor(niali)pada
masing-masing kriteria.
Sedangkan menurut teori Alfred
Weber,dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan
lokasi perusahaan,yaitu :
·
Biaya pengangkutan
·
Biaya tenaga kerja
pemilihan lokasi bisnis menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah bisnis. Semakin strategis lokasi bisnis yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan
berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah bisnis. Begitu juga sebaliknya, jika
lokasi bisnis yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan
terlalu bagus.
.
Untuk itu sebelum memulai sebuah bisnis, pilih terlebih dahulu tempat bisnis yang paling tepat untuk pemasaran bisnis. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya menentukan lokasi yang paling strategis bagi bisnis. Berikut beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi bisnis.
.
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi .
bisniskan memilih lokasi bisnis yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah bisnis. Coba saja bandingkan pendapatan bisnis yang lokasinya di daerah pedesaan dengan bisnis yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda. .
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi .
Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi bisnis yang akan dibangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika kita ingin menjalankan bisnis dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi ( misalnya di kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga yang relative murah, tidak akan jadi masalah jika kita memilih lokasi bisnis yang daya beli masyaratnya kurang untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual. .
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi jenis bisnis yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang dilalui pejalan kaki, bisnis toko kelontong atau bisnis minuman dingin cocok untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor, bisa mencoba bisnis bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis bisnis kita dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut. .
Untuk itu sebelum memulai sebuah bisnis, pilih terlebih dahulu tempat bisnis yang paling tepat untuk pemasaran bisnis. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya menentukan lokasi yang paling strategis bagi bisnis. Berikut beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi bisnis.
.
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi .
bisniskan memilih lokasi bisnis yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah bisnis. Coba saja bandingkan pendapatan bisnis yang lokasinya di daerah pedesaan dengan bisnis yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda. .
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi .
Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi bisnis yang akan dibangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika kita ingin menjalankan bisnis dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi ( misalnya di kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga yang relative murah, tidak akan jadi masalah jika kita memilih lokasi bisnis yang daya beli masyaratnya kurang untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual. .
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi jenis bisnis yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang dilalui pejalan kaki, bisnis toko kelontong atau bisnis minuman dingin cocok untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor, bisa mencoba bisnis bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis bisnis kita dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut. .
4. Banyaknya bisnis yang menduukung
lokasi tersebut
.
Semakin banyak bisnis yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam bisnis yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam bisnis. Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi bisnis yang akan dipilih .
Biasanya lokasi bisnis yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi bisnis yang kurang strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang kita miliki, dengan lokasi bisnis yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung. .
6. Pilih lokasi bisnis yang tingkat kompetisinya rendah .
Jika di lokasi tersebut sudah banyak bisnis yang sejenis dengan bisnis Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari. Namun jika kita yakin karena posisinya yang sangat strategis, kita harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan bisnis kita dengan bisnis lain yang sejenis.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi bisnis .
bisniskan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi bisnis yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi bisnis Anda. .
8. Tingkat keamanan yang mendukung .
Lokasi bisnis yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan bisnis kita dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, kita bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi pada bisnis yang ada di lokasi kurang aman.
9. Dan yang ke-9 adalah, perhatikan kebersihan lokasi bisnis .
Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi bisnis Anda.
Sebelum membuka bisnis sebaiknya kita harus mengetahui apakah bangunan yang disewa atau yang kita dirikan semua perijinannya sudah beres, seperti ijin mengenai analisa dampak lingkungan ( AMDAL ), ijin mendirikan bangunan ( IMB ), serta ijin gangguan ( HO ). Agar tidak terjadi kejadian tidak terduga, yang akan merugikan bisnis yang kita jalankan. Banyaknya peristiwa tempat bisnis yang dihancurkan hanya karena tidak memiliki ijin.
Semakin banyak bisnis yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam bisnis yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam bisnis. Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi bisnis yang akan dipilih .
Biasanya lokasi bisnis yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi bisnis yang kurang strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang kita miliki, dengan lokasi bisnis yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung. .
6. Pilih lokasi bisnis yang tingkat kompetisinya rendah .
Jika di lokasi tersebut sudah banyak bisnis yang sejenis dengan bisnis Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari. Namun jika kita yakin karena posisinya yang sangat strategis, kita harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan bisnis kita dengan bisnis lain yang sejenis.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi bisnis .
bisniskan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi bisnis yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi bisnis Anda. .
8. Tingkat keamanan yang mendukung .
Lokasi bisnis yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan bisnis kita dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, kita bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi pada bisnis yang ada di lokasi kurang aman.
9. Dan yang ke-9 adalah, perhatikan kebersihan lokasi bisnis .
Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi bisnis Anda.
Sebelum membuka bisnis sebaiknya kita harus mengetahui apakah bangunan yang disewa atau yang kita dirikan semua perijinannya sudah beres, seperti ijin mengenai analisa dampak lingkungan ( AMDAL ), ijin mendirikan bangunan ( IMB ), serta ijin gangguan ( HO ). Agar tidak terjadi kejadian tidak terduga, yang akan merugikan bisnis yang kita jalankan. Banyaknya peristiwa tempat bisnis yang dihancurkan hanya karena tidak memiliki ijin.
F. CONTOH-CONTOH
1. lokasi usaha yang dekat dengan alam
·
Perusahaan
tambak garam di Madura
(mengikuti cuaca alam di Madura yang panas dan lokasi yang dekat dengan bahan
baku berupa pantai.
·
Perusahaan
air minum dalam kemasan yang dekat dengan mata air
pegunungan. Seperti Aqua, Club, dan lain sebagainya.
2. lokasi usaha yang mengikuti sejarah
·
Perusahaan batik di jogjakarta
3. lokasi perusahaan yang mengikuti
faktor-faktor ekonomi
·
Dibangunnya
pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota besar dikarenakan pola hidup
orang-orang kota yang cenderung glamour dan ketergantungan terhadap
barang-barang tersier. Lain halnya dengan penduduk desa yang standart hidupnya
menengah kebawah. Seperti Malang Town Square (MATOS) di kota malang, Tunjungan
Plaza (TP) di Surabaya dan lain sebagainya.
4. lokasi perusahaan yang ditentukan
pemerintah
·
kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain
sebagainya.
·
PT. Freeport
di Papua (selain ditentukan pemerintah, juga karena berdekatan dengan bahan
baku)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis-jenis lokasi perusahaan ada 4 macam yaitu :
1.
Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
2.
Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
3.
Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
4.
Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Sedangkan metode menentukan lokasi macam-macamnya
antara lain :
1.
Metode factor rating.
2.
Metode ekonomi.
3.
Metode volume biaya.
4.
Metode pusat gravity
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan
a.
Ongkos Angkut
b.
Perbedaan Upah Antar Wilayah
c.
Keuntungan Aglomerasi
d.
Konsentrasi Permintaan
e.
Kompetisi Antar Wilayah
f. Harga dan Sewa Tanah
B. Penutup
Secara tidak langsung penentuan lokasi bisnis
mempunyai dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan suatu usaha. Karena
tidak banyak pebisnis pemula yang gagal dalam mengopersiaknan usaha bisnisnya
dikarenakan keslahan dalam menentukan lokasi usaha, sehinggan menimbulkan kerugian,
kemunduran, bahkan kebangkrutan (pailit). Demikianlah uraian mengenai penentuan
lokasi bisnis, semoga artikel ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memulai
usaha bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Agus W. Soehadi. Metode penentuan Lokasi Bisnis.2003.
http://id.shvoong.com/business-management/management/1688035-metode-metode-penentuan-lokasi-usaha/
(diakses pada tanggal 17
september 2011 pukul 19:36 wib)
Djarwanto dan Pangestu Subagyo. Penentuan Lokasi
Usaha.2000 http://organisasi.org/penentuan_tempat_lokasi_perusahaan_bisnis_pengertian_definisi_faktor_pertimbangan_macam_jenis_lokasi_ekonomi_manajemen (diakses pada tanggal 17 september 2011 pukul 19:50 wib)
Sugiono. Faktor
Pemilihan Lokasi Bisnis. 2009 http://artikelterbaru.com/ekonomi/faktor-penentu-pemilihan-lokasi-kegiatan-ekonomi-20111632.html (diakses pada tanggal 18 september 2011 pukul 20:35 wib)
Junaidi. Pemilihan
Letak Perusahaan. 2008 http://vidyvirgo-virgo.blogspot.com/2009/12/pemilihan-letak-perusahaan.html (diakses pada tanggal 18 september 2011 pukul 21:08 wib)
Wicaksana,
Wayan. Bagaimana Cara Menentukan Lokasi Usaha. 2009 http://staff.blog.ui.ac.id/akhir/2010/12/11/bagaimana-cara-menentukan-lokasi-usaha-bisnis/(diakses pada tanggal 18 september
2011 pukul 21:25 wib)
Harahap, Matua Akhir. Cara Menentukan Lokasi Usaha Bisnis.
2008 . http://staff.blog.ui.ac.id/akhir/2010/12/11/bagaimana-cara-menentukan-lokasi-usaha-bisnis/
Benar sekali pak ! pernah berdagang di Grand Cakung Jakarta Timur, lokasi menurut saya lebih dari cukup strategis, karena tergiur harga sewa yang murah sekali, kenyataannya tidak ada pengunjung, modal menguap begitu saja, pemasukan tidak sesuai dengan pengeluaran. Pedagang tidak ada yang bertahan/silih berganti dengan pedagang baru, bukan karena kalah berkompetisi tetapi karena tidak adanya pembeli.
BalasHapusbagus banget arsipnya pak !
BalasHapussetuju sekali
Bagus sekali artikelnya pa.
BalasHapushal penting yang jangan sampai dilupakan yaitu lokasi usaha harus memiliki pangsa pasar yang luar dan sesuai dengan target pasar dari bisnis yang akan kita jalankan.
Lebih lanjut silahkan buka Blog saya :
http://kwulanny.blogspot.co.id/2016/10/lokasi-usaha-menurut-jenis-usaha.html
terima kasih.
Maaf numpang link Gan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus